TIPS OLAH VOKAL

Untuk memulai latihan vokal yang baik itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan;

1. RELAX.
Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Misal:
ambil napas pelan-pelan, lalu hembuskan. Diulang terus dengan teratur.


Bisa juga pada saat menghembuskan badan kamu bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah (bahkan agak ngeliat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya.
Lalu perlahan-lahan naik, angkat badan kamu, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi kamu akan ngerasa kalau tulang belakang kamu itu perlahan-lahan naik ke atas ngikutin badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu kamu bernapas dengan teratur. (Kalau ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak.

Itu sangat membantu proses relaksasi.

2. Latih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal dan konsonan. Ingat, rahang harus relaks.

A I U E O

latihan diafraghma:

huruf K-Ch-K-ch-sssst-th. dengan tempo cepat.
ho-ho-ho...ha-ha-ha

Lalu latihan wilayah nasal (hidung):
"nya-nya-nya" dengan benar-benar menekankan suara cempreng dari hidung.

Lalu latihan bibir
nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya bakal
"brrrrr-brrrr-brrr-brrr"
nyanyikan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah) maupun legato.

Latihan lidah
"La-la-la. ra ra ra, tatata."

(biar ga bosen bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio.)

3. Setelah sudah relaks, kamu baru boleh nyanyi.
Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power dengan baik.


Intinya sih klo latihan tuh harus banyak minum,, Biar gak kering...

Selengkapnya...

PENYEMBAHAN : SEGALANYA ALLAH.

Kita harus mengakui bahwa musik rohani beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan bertambah kayanya jenis musik rohani yang masuk dalam industri musik. Sehingga lagu-lagu rohani itu, baik yang kontemporer maupun yang masuk dalam kategori praise and worship kaya akan berbagai jenis musik. Saya melihat hal ini sebagai suatu kemajuan karena musisi Kristen terus memperbesar kapasitas dan melipatgandakan talenta yang sudah Tuhan percayakan. Saya menyebutnya sebagai suatu perubahan. Change is good! Kehidupan kekristenan adalah kehidupan yang dinamis dan bergerak dari masa ke masa. Begitulah memang seharusnya. Jadi kalau dalam perkembangan musik rohani pun terdapat perubahan (saya menyebutnya memasuki “musim baru”), itu berarti suatu kemajuan yang perlu kita semua sambut dengan gembira.



Sehubungan dengan perkembangan musik rohani, terutama untuk kategori Praise and Worship (meminjam istilah yang selama ini sudah mengakar di kalangan gereja untuk puji-pujian di dalam sebuah ibadah), seringkali saya mendengar perdebatan rekan-rekan sepelayanan yang kadang-kadang berakhir dengan suasana yang tidak enak. Berbeda pendapat dengan orang lain sebenarnya adalah hal yang biasa kalau kita menyikapinya dengan dewasa. Namun kalau perbedaan itu sampai ke taraf bahwa pendapatnya yang benar dan pendapat orang lain salah, itu menunjukkan ketidakdewasaan di dalam menyikapi perbedaan itu sendiri. Seorang hamba Tuhan dari Bali, Pdt. Timotius Arifin pernah berkata, “Tuhan menjadikan kita untuk bersatu, bukan untuk menjadi seragam.”

Perdebatan yang saya amati itu sebenarnya bukanlah hal yang esensi yaitu jenis dan warna musik yang diusung di dalam sebuah ibadah ataupun persekutuan ataupun apalah namanya. Perbebatan itu mengenai apakah lagunya beraliran tempo doeloe, pop, ballad, black music, hip hop, R’nB, jazz atau rock atau sebut saja aliran musik yang lain. Perdebatan itu belum lagi mengenai susunan/ urutan lagu-lagunya. Contohnya; kalau gereja si A, ibadah dimulai dengan dua lagu lambat, kemudian tiga lagu cepat, lalu satu lagu lambat lagi. Kalau di gereja si B, dimulai dengan tiga lagu cepat dulu, baru dua lagu lambat. Atau di gereja si C semuanya lagu lambat.



Dalam pelayanan, seringkali saya melihat hal ini sudah menjadi bahan lelucon dari para pelayan musik. Para pelayan musik yang saya maksudkan bisa pemain musik, pemimpin penyembahan (worship leader) dan para penyanyi latar (singers). Sayangnya perdebatan ini kadang sudah sampai tahap “menghakimi” urutan lagu yang dipakai di gereja tertentu. Kalau hal ini terus menerus terjadi dan sudah tersosialisasi maka akan timbul hubungan yang tidak sehat. Dan sangat disayangkan, sekali lagi yang dipermasalahkan adalah hal yang tidak esensi.



Sebenarnya apa sih esensi dari penyembahan? Apakah jenis lagu atau warna musiknya?



Di dalam Yohnaes 4:23 dikatakan, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah yang demikian.” Di dalam percakapan dengan perempuan Samaria ini, Yesus memperkenalkan Allah sebagai Bapa. Kalau Yesus memperkenalkan Allah pencipta langit dan bumi ini sebagai Bapa dalam kaitannya dengan penyembahan kepada wanita Samaria itu, berarti Dia mau memperkenalkan hubungan antara bapa dengan anak kepada gerejanya. Bahwa penyembahan adalah sebuah hubungan. Bandingkan bagaimana hubungan kita dengan ayah kita, ibu kita, saudara kita, sahabat kita dan orang disekeliling kita.



Penyembahan adalah persembahan hidup kita kepada Tuhan. Penyembahan adalah sebuah dedikasi hidup sepenuhnya kepada Tuhan melalui gaya hidup kita sehari-hari. Puji-pujian kita adalah salah satu ekspresi dari penyembahan kita kepada Tuhan. puji-pujian, nyanyian syukur, mazmur ataupun nyanyian rohani ini dinaikkan karena sebuah dasar yang kuat, yaitu CINTA. Cinta yang lahir karena Dia yang terlebih dahulu mencintai kita dan menaruh cinta-Nya di dalam hati kita. Sebab itu kenapa kita bisa mencintai Dia. Orang yang tidak pernah merasakan bagaimana dicintai, tidak akan pernah bisa mencintai orang lain. Karena Tuhan sangat tahu akan hal ini, kenapa Dia memilih untuk mencintai kita terlebih dahulu. Sehingga kita mengerti apa artinya mencintai. Sehingga kita dapat mencintai Tuhan dari hati kita dan akal budi yang diperbaharui firman-Nya.



Jadi, di dalam sebuah kebaktian ataupun ibadah kita tidak perlu memperdebatkan urutan lagu lambat-lagu cepat. Tuhan juga nampaknya tidak terlalu berminat mempermasalahkan aliran jenis musik yang mengiringi sebuah puji-pujian. Kita sendiri yang seringkali mengkotak-kotakan aliran sebuah musik lebih baik dan lebih rohani dari aliran musik yang lain. Dalam hal ini saya lebih setuju kalau kita berbicara mengenai selera bermusik seseorang. Selera dan minat itu terkadang datangnya alamiah, meminjam istilah ‘udah dari sononya’. Ada orang suka musik keroncong, dangdut, pop, rock, jazz, hip hop, R’nB dan sebut saja berbagai aliran musik yang lain. Meskipun kita tidak familiar dengan aliran musik tertentu, kita perlu menerima orang lain dengan pilihan jenis musiknya. Tuhan menyukai keberagaman dan kekayaan berbagai jenis musik. Kalau tidak, tentu Tuhan menciptakan semua manusia dengan rupa yang sama dan bahkan dengna jenis musik yang sama. Dan kehidupan tentunya akan sangat membosankan. So, yang Tuhan cari adalah si penyembah. Worshipper. Asalkan kita menyanyikannya buat Tuhan dari hati yang penuh kasih dan gairah cinta, jujur, tulus dan dengan sikap hati yang hormat kepada Tuhan, maka Tuhan pasti menikmati pujian, penyembahan dan ucapan syukur dari anak-anak-Nya yang dibuat-Nya dengan jari-jemari tangan-Nya sendiri. Yang dihembuskan dengan nafas yang berasal dari mulut-Nya sendiri (Kejadian 2:7). Intinya sikap hati yang benar. Kalau kita hati kita benar, maka sikap hidup kita juga benar. Sikap hati yang terpancar dari dalam ke luar dan menjadi berkat bagi banyak orang.

So, worship is not about music, is not about a song, is not about chuch or religion. Worship is all about God. Seperti nyanyian karya Matt Redman, “I’m coming back to the heart of worship. And it’s all about You. It’s all about You. It’s all about You, Jesus.

by : Kendrick Sumolang

Selengkapnya...

WORSHIP LEADER : BEKALI DIRI ANDA !!!!

Membekali Diri Sebagai Seorang Pemimpin Pujian

I. Pengertian Musik Gerejawi
II. Maksud & Tujuan serta Nilai Hakiki Musik di Hadapan Tuhan
A. Penyembahan:
1. Kemuliaan Allah dan memuji Tuhan (Roma 11: 36; Matius 21:1)
2. Menyembah Allah
3. Memimpin dan mengarahkan jemaat kepada penyembahan dan ketaatan



B. Pengajaran:
1. Untuk bernubuat sebagai sarana untuk menyampaikan firman Tuhan, menghibur orang
2. Allah berbicara melalui musik yang diurapi Roh Kudus
3. Manusia dapat mengenal Allah me lalui musik
4. Untuk mengembangkan suatu hubungan pribadi yang intim dengan Allah
5. Membangun jemaat secara dinamis
6. Mengajar, menegur, menasihati (Kolose 3:16)
7. Melayani Tuhan dan memimpin kepada kedewasaan
C. Persekutuan dan kesaksian
1. Membangun dan mempertahankan persekutuan (Efesus 5:19)
2. Bersaksi/penginjilan (Kis. 2:42-43)
3. Senjata melawan iblis
D. Nilai hakiki musik yang dapat kita pelajari di hadapan Tuhan:
1. Merupakan korban persembahan kepada Allah
2. Merupakan pelayanan kita kepada Allah (Tawarikh 9:33; 16:4)
3. Merupakan kesaksian bagi Allah kepada umat-Nya dan dunia (Ulangan 31:14-32:1-43)
4. Merupakan teks book teologi setelah Alkitab
5. Diberkati oleh Allah (2 Tawarikh 5:12, 17; 7:1-3)
6. Bersifat kekal
7. Buatan tangan Allah (Matius 21:15-160)
III. Masalah yang dihadapi
A. Permasalahan dalam ibadah di kalangan kaum muda
1. Selera musik: suka mengikuti perkembangan zaman
2. Tidak merasa puas: tidak mengerti secara baik nilai teologis/makna ibadah
B. Mengatasi masalah yang dihadapi:
1. Pengajaran tentang makna dan tujuan puji-pujian dalam ibadah/persekutuan
2. Persiapan personal: pemimpin dan jemaat
3. Pemilihan lagu yang akan dinyanyikan
2 of 3
IV. Persiapan seorang pemimpin pujian
A. Segi peralatan
1. Alat-alat musik ditetapkan oleh gereja: agar ibadah rapi, sopan, tertib, dan indah
2. Mengerti fungsi peralatan musik dan menggunakannya secara benar:
a. Untuk melayani Allah di hadirat-Nya (1Tawarikh 16:4, 6, 37);
b. Untuk memuji Allah (1Tawarikh 23:5; Mazmur 33:2);
c. Untuk mengiringi penyanyi dalam sukacita dan puji-pujian (1Tawarikh 15:16);
d. Untuk memanggil dan memimpin jemaat dalam beribadah (Bilangan 10:1-10;
Mazmur 81:4);
e. Untuk menyatakan dan mengumumkan kehadiran Allah (Mazmur 47:6);
f. Untuk mengajar segala bangsa untuk memuji Allah (Mazmur 57:8-10)
B. Segi pemimpin dan pemain musik (4K)
1. Kekudusan
2. Ketaatan
3. Ketrampilan
4. Kepekaan
V. Kualitas kepemimpinan
A. Tugas dan tanggung-jawab
1. Memusatkan perhatian jemaat
2. Mengontrol jalannya kebaktian
3. Memberi motivasi pada jemaat
B. Ketrampilan seorang pemimpin pujian
1. Kemampuan untuk menyatukan anggota jemaat
2. Mengadakan kontak mata dengan jemaat
3. Projeksi suara
4. Susunan tempat duduk jemaat
5. Perencanaan dalam ibadah/persekutuan
6. Kemampuan untuk mengenal situasi dan penyesuaian diri
7. Memimpin dengan penuh semangat
C. Lima langkah untuk mengajar lagu baru secara efektif
1. Posisi yang baik: di mana Saudara, di mana jemaat
2. Cetakan/nomor lagu yang jelas
3. Penjelasan singkat latar belakang lagu
a. Sumber
b. Penulis
c. Infomasi lain
4. Menjelaskan kata-kata
5. Mengulangi lagu secara perlahan
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam jalannya persekutuan
1. Berapa banyak saya harus bergerak/pindah tempat?
2. Berapa kali saya mengulangi satu lagu?
3. Kapan saya mengajarkan lagu baru?
4. Berapa orang yang telah mengenal lagu baru yang akan diajarkan?
5. Apakah jemaat telah menguasai lagu yang baru?
3 of 3
VI. Persiapan terakhir seorang pemimpin pujian
A. Apakah pemain musik dan alat musiknya sudah siap?
B. Apakah suara Saudara cukup jelas, apakah Saudara memerlukan segelas air?
C. Apakah kertas nyanyian membantu jalannya persekutuan?
D. Apakah kertas nyanyian/OHP sudah disusun dengan baik, sehingga memudahkan kita
memasuki lagu yang lain?
E. Apakah Saudara sadar betapa penting dan mulianya tugas dan panggilan sebagai seorang
pemimpin pujian di rumah Tuhan?


Selengkapnya...

PENYEMBAHAN ITU HARUS MENYALA 24 JAM !!!!!

Kesaksian dari dedengkot pujian penyembahan di Indonesia. Kita Simak yuk !!

Wawancara dengan Pdt. Prof. DR. Abraham Alex Tanuseputra, Ph.D (diambil dari WartaPlus Bethany edisi III, Desember 2004
Bicara soal pujian dan penyembahan dalam sejarah di Indonesia, nama Gereja Bethany Indonesia niscaya selalu disebut. Setiap hamba Tuhan pun paham kalau Gereja Bethany Indonesia merupakan gereja yang kali pertama menjadi trend setter praise and worship di negeri ini. Termasuk saat berbagai piranti musik modern masih dianggap tak layak digunakan sebagai instrumen dalam ibadah. Saat corak kebaktian yang rancak dianggap tak layak ditampilkan sebagai persembahan kepada Sang Raja.

Padahal, sejak era raja-raja dalam Perjanjian Lama, pujian dan penyembahan sudah menjadi warna yang melekat pada diri pahlawan-pahlawan Allah. Bahkan, sekalipun dunia memandang rendah hal itu.




Kisah Daud saat mengadakan perarakan pemindahan tabut Allah ke Yerusalem menjelaskan semuanya. Sesaat setelah menyadari kemurkaan Tuhan yang tak berkenan tabut itu diangkat dengan kereta, Daud menanamkan nilai pujian dan penyembahan amat tinggi pada perjalanan membawa tabut Allah.

Apabila pengangkat-pengangkat tabut Tuhan itu melangkah maju enam langkah, maka ia mengorbankan seekor lembu gemukan. Daud dan seluruh orang Israel menari-nari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga, dengan diiringi sorak nyanyian, bunyi sangkakala, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. Dampaknya, ketika tabut Tuhan itu masuk ke Yerusalem dan melihat raja Daud meloncat-loncat serta menari di hadapan Tuhan, maka Mikhal – anak perempuan Saul yang diperisteri Daud - memandang rendah Daud dalam hatinya.

“Betapa raja orang Israel, yang menelanjangi dirinya pada hari ini di depan mata budak-budak perempuan para hambanya, merasa dirinya terhormat pada hari ini, seperti orang hina dengan tidak malu-malu menelanjangi dirinya!” kritik Mikhal.

Namun, bukan Daud namanya kalau kemudian jadi mengubah prinsip pujian dan penyembahannya kepada Tuhan. “Di hadapan Tuhan aku menari-nari… engkau akan memandang aku rendah, tetapi bersama-sama budak-budak perempuan yang kaukatakan itu, bersama-sama merekalah aku mau dihormati,” jawab Daud. Sebagai akibat tindakan yang merendahkan praise and worship yang Daud persembahkan itu, Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya.

MASUK RUANG MAHA KUDUS

Bertutur tentang pengertian praise and worship yang ditanamkan Tuhan kepada Gereja Bethany Indonesia, Gembala Sidang Gereja Bethany Indonesia Pdt. Prof. Dr. Abraham Alex Tanuseputra, Ph.D membeberkan pemahaman teologis.

Berdasarkan Ibrani 9:1-5, pola kemah kudus Allah memiliki urut-urutan lokasi. Di Halaman Kemah, terdapat mezbah korban bakaran, yang melambangkan penghapusan dosa. Lalu ada juga, kolam baptisan yang melambangkan baptisan air sebagai meterai.

Masuk Ruang Kudus, terdapat meja roti pertunjukan yang melambangkan pembentukan oleh firman. Ada pula pelita emas melambangkan pembentukan oleh Roh Kudus, serta mezbah dupa yang melambangkan pujian dan penyembahan.

Puncaknya adalah Ruang Maha Kudus, berisi tabut perjanjian yang melambangkan kehadiran Tuhan.

“Di sini kita dapat mengerti suatu kebenaran, bahwa untuk menaikkan pujian penyembahan yang posisinya sangat dekat dengan tabut perjanjian yaitu kehadiran Allah sendiri, setiap umat Tuhan harus melalui suatu proses pemulihan yang harus dimulai,” jelas Pdt. Alex.

Dipaparkannya, proses pemulihan itu dimulai dari penghapusan dosa sebagai bentuk penebusan, lalu dimeteraikan melalui baptisan air, dibentuk oleh firman Tuhan, dibentuk oleh Roh Kudus, dan akhirnya dilayakkan untuk memuji dan menyembah Tuhan. “Dalam fase akhir itulah, seorang penyembah dapat bertemu muka dengan Dia dan menerima segala berkat-berka-tNya,” urainya.

MEZBAH HARUS TERUS ’ON’

Prof. Dr. Abraham Alex Tanuseputra, Ph.D menjelaskan, posisi pujian dan penyembahan yang berada pada mezbah dupa menunjukkan lokasi paling dekat dengan peti perjanjian. Tak ada lagi tirai yang membatasi mezbah dupa dengan peti tabut perjanjian. “Karena itu, sebagaimana mezbah dupa itu harus terus menyala, maka pujian dan penyembahan kita juga harus terus hidup selama 24 jam dalam sehari,” tegasnya.

Saat diwawancarai Warta Plus Bethany seusai memimpin ibadah di Gereja Bethany Indonesia Nginden, Pdt. Alex menegaskan, yang namanya pujian dan penyembahan jangan hanya ’on’ selama di gereja saja. “Di sini ini kan pernyataannya, klimaksnya. Tapi, praise and worship itu harus terus menyala dalam kehidupan. Di mobil praise and worship, di rumah praise and worship, harus terus…, bukankah tubuh ini merupakan Bait Allah, dan kuasa Tuhan akan turun di sini,” ungkapnya.

Pdt Alex lalu menggambarkan kehidupan ini tak beda porsinya dengan jalannya Ibadah Raya di setiap pekan. Ia menjelaskan, komposisi jalannya ibadah yakni mencakup 50% pujian dan penyembahan, 25% penyampaian firman Tuhan, dan 25% lagi menampilkan manifestasi buah dan karunia Roh Kudus.

“Roh Tuhan bekerja di antara pujian dan penyembahan yang kita lakukan dalam seluruh ibadah, lalu seluruh kuasa itu keluar dalam panca indera kita,” tuturnya.

MENJADI PENYEMBAH YANG BENAR

Bagaimana menjadi pemuji dan penyembah yang benar? Pdt. Alex menggarisbawahi pentingnya kita untuk memiliki moral, karakter, perasaan, pikiran, serta citra Kristus. “Kalau citranya sebagai anak Allah tak keluar, Roh Kudus tak berfungsi,” tegasnya.

Menjadi pemuji dan penyembah yang benar berarti memberikan hal terbaik yang kita miliki. Baik itu kekuatan, suara, serta penggunaan alat musik sebagai sarana dalam ibadah. Secara khusus, Pdt. Alex menekankan bahwa semua jenis peralatan musik itu awalnya milik Tuhan. “Iblislah yang menyelewengkannya. Kita harus mengembalikan fungsinya untuk kemuliaan Allah,” kata pria 63 tahun yang masih tampil bugar ini.

Tak terpungkiri, kini penggunaan berbagai alat-musik dan nuansa ibadah rancak, yang mulanya dikembangkan Gereja Bethany Indonesia, kini menjadi trend pujian dan penyembahan di banyak tempat. “Tapi, kalau sebuah persekutuan belum siap mengembangkannya ya jangan dipaksakan. Mungkin karena understanding-nya belum paham,” tukasnya.

PRAISE AND WORSHIP SEMBUHKAN SI BUNGSU

Gembala Sidang Pdt. Prof. DR. Abraham Alex Tanuseputra tak pernah bosan mengisahkan dahsyatnya kuasa pujian dan penyembuhan.

Ia mengenang, putera terakhirnya, Andreas Tanuseputra, yang lahir sungsang. “Akibat peristiwa itu, Andre mengalami kelumpuhan hingga usia lima tahun,” ujarnya. Si kecil tak tumbuh normal. Tak bisa bicara dan sama sekali tak mampu berdiri, sebagaimana anak-anak seusianya berkembang secara fisik.

Namun, bukannya mengeluh, pasangan Pdt. Alex dan Yenny Oentari terus mendoakan Andre. Setiap hari, mereka memuji dan menyembah Tuhan dengan tak putus asa untuk kesembuhan Andre.

Pada usia lima tahun, kuasa pujian dan penyembahan mulai tampak. “Diawali dari gerakan kakinya, Andre kemudian mampu berjalan, bicara, hingga semua sembuh. 100%!” tegasnya.

Kini, si bungsu menjadi suami dari Lisda Andriany. Pasangan bahagia ini tengah menunggu kelahiran buah hati ketiganya. Tak ada yang menyangka, jalan hidupnya berubah karena pujian dan penyembahan.

Selengkapnya...

'MENU SPECIAL' PEMIMPIN PUJIAN

MAri kita belajar dari gereja lain. Nih dia !!

Profil Pdm. Filipus Eddy Indrayanto (diambil dari Warta Plus Bethany, Edisi III, Desember 2004)

SOSOK worship leader enerjik ini unik. Meski merasa mendapat karunia sebagai pemimpin pujian, anehnya, Filipus mengaku tak menguasai satu pun alat musik. “Tapi, Tuhan memampukan saya untuk membedakan nada,” kisahnya. Apa saja ‘menu’ jasmani dan rohaninya?

Dalam setiap Ibadah Raya di hari Minggu, rata-rata tiga kali Pdm. Filipus Eddy Indrayanto melayani sebagai worship leader. “Kadang sampai empat kali. Pagi dua kali di Nginden, sore di Manyar, lalu petang kembali ke Nginden,” papar ayah tiga putera ini.




Pria kelahiran 13 Maret, 32 tahun silam, dengan gamblang mengungkapkan, sebagai figur yang menjadi koordinator untuk menjadi jembatan penghubung penyembahan antara jemaat, pelayan musik-pujian yang lain, dan Tuhan, tugas seorang worship leader tidaklah ringan.

“Seorang worship leader harus memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Caranya, ia harus berhubungan erat dengan Tuhan setiap hari, dengan hari Minggu sebagai klimaks hubungan itu,” kata Filipus.

Inilah alasannya mengapa kebaktian hari Minggu disebut sebagai Ibadah Raya, “Sesuai namanya, Ibadah Raya itu adalah perayaan dan puncak pertemuan dengan Allah. Kalau setiap harinya itu namanya ibadah biasa.”

Ia menekankan, kalau konsep ‘bertemu Tuhan setiap hari’ diterapkan, tak akan lagi ditemukan fakta seorang worship leader baru mencari-cari pertemuan dengan Tuhan saat Ibadah Raya berlangsung.

“Itulah sebabnya banyak worship leader tak bisa menjadi jembatan antara musik, pengkhotbah dan jemaat, karena melulu menganggap bahwa waktu ibadah itu merupakan saatnya mencari Hadirat Tuhan,” keluhnya. Filipus menegaskan, seorang worship leader yang berhasil dalam pelayanannya harus terlebih dahulu memiliki hubungan baik dengan Tuhan.

Persiapan Minggu Subuh

Setiap kali mendapat kepercayaan pelayanan sebagai worship leader di Ibadah Raya, Filipus selalu menyediakan diri bangun tidur pada pukul tiga dini hari. “Baik saya harus memimpin pujian jam enam, jam tujuh, atau jam sepuluh pagi, bangun tidur tetap jam tiga pagi. Itu wajib hukumnya,” papar Filipus, yang juga menjadi pengerja sepenuh waktu di Gereja Bethany Indonesia Nginden sejak empat tahun lalu.

Pada pukul tiga subuh itulah ia memulai penyembahan secara pribadi. “Saya bawa dalam doa nama-nama pelayan Tuhan yang akan terlibat. Mulai dari pengkhotbah, tim musik, kelompok paduan suara, dan singer,” ceritanya. Filipus menyambung, “Lewat doa, hati kita terbuka dan peka sehingga bisa membawa satu pelayan dengan lainnya dalam harmonisasi pujian dan penyembahan.”

Begitulah, hubungan antar karakter dengan sesama pelayan Tuhan telah terselami dalam doa, hingga saat mereka saling bertemu di balik mimbar menjelang dimulainya acara, tinggal ice breaking saja. “Ya… guyon-guyon ringan untuk membangun keakraban. Seorang worship leader juga dituntut untuk bisa berkomunikasi sebaik-baiknya, karena bagaimana pun, karakter setiap orang kan berbeda-beda,” ucap pelayan Tuhan yang 17 tahun lalu mengawali kiprahnya di Persekutuan Doa 73, yang kini menjadi Gereja Bethany Indonesia di Sumurwelut, Surabaya.

Bagi Filipus, ada alasan lain mengapa ia harus bangun jam tiga pagi. “Pada waktu sepagi itu, pita suara kita masih lentur, sehingga dengan menaikkan penyembahan dan pujian sejak awal, pita ini jadi elastis. Hasilnya jauh lebih baik daripada mau melayani jam tujuh, tapi baru bangun jam enam pagi,” tuturnya. Sambil warming-up melatih pita suara, tak lupa Filipus melatih bagian lainnya dengan senam-senam kecil dan jogging di kamar mandi.

Meski telah menggeluti peran sebagai worship leader cukup lama, Filipus mengaku sama sekali tak bisa menguasai alat musik. “Talenta saya memang suara, tapi saya ini sama sekali tak bisa main musik. Ini memang aneh, karena umumnya pemimpin pujian itu pasti menguasai alat musik. Lha ini, nadanya saja saya nggak tahu. Tapi, Tuhan memberikan kepekaan untuk membedakan nada satu dengan nada lainnya,” tukasnya.

Jangan Tergantung Seorang ‘Idola’

Istirahat yang cukup sebagai kunci persiapan fisik juga menjadi perhatian utama Filipus. “Tiap Sabtu, saya berkomitmen, jam terakhir untuk pelayanan adalah jam delapan malam. Setelah itu, jam sepuluh malam, saya sudah harus berangkat tidur,” jabarnya. Ada pula ‘menu khusus’ sebelum tampil. Dua hari sebelum acara, Filipus tak bakal menyentuh air dingin, gorengan dan tak lupa selalu mereguk minuman hangat.

Bagaimana dengan fenomena adanya jemaat yang ‘mengidolakan’ seorang worship leader? Filipus tak terlalu mempersoalkan hal itu. Dengan catatan, jemaat harus tetap memiliki hubungan baik dengan Tuhan. Sehingga tak sampai menimbulkan kesan ‘ketergantungan’ dalam memuji dan menyembah. “Siapapun yang memimpin, kalau ia punya hubungan yang dekat dengan Tuhan, pasti akan ‘tembus’ dengan Tuhan. Kalau mayoritas jemaat seperti itu, cara memimpinnya jadi mudah,” jelas pria bertubuh subur ini.

Sebaliknya, kalau kebanyakan jemaat tampil dengan membeda-bedakan figur worship leader, itu berarti kehidupan rohaninya belum matang. “Ia selalu tergantung siapa yang di depan. O, pemimpin pujian yang ini enak, tapi yang itu ‘ngangkat’,” ungkapnya. Keadaan seperti ini jugalah yang kerap kali membuat seorang worship leader merasa ‘berat’ dan ‘gak ngangkat’ dalam memimpin praise and worship. “Sebenarnya bukan masalah ngangkat atau tidaknya. Bukan soal ‘nembus’ hadirat Tuhan atau tidak, karena hadirat Allah itu pasti ada. Masalahnya, jemaat bisa merasakan hadirat itu atau tidak. Semua tergantung pada kesiapan pribadi jemaat. Kalau jemaatnya dewasa, pasti tidak akan terpengaruh siapa yang memimpin,” simpulnya. (Jj)

Selengkapnya...

PRINSIP-PRINSIP BERDOA

Di bawah ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip dalam berdoa.

1. Syarat-syarat Allah menjawab doa:
a. Merendahkan diri
b. Berbalik dari jalan2 kita yang jahat
c. Bersimpatilah
d. Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan
e. Doakanlah kebahagian, kesejahteraan dan perlindungan bagi mereka yang
menentang dan melawan kita
f. Mengasihi, berbelas kasihan dan sopan.



2. Pengajaran-penajaran lain tentang doa:
a. Pengajaran Yudas (Yudas 1:20-21 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang
kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan
berdoalah dalam Roh Kudus. 1:21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah
sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal).

Pengajaran Yudas berarti membangun diri kita sendiri di atas dasar iman kita yang
paling suci dan kita harus selalu berdoa kepada Tuhan.

b. Pengajaran Yakobus (Yak 5:13-16 Kalau ada seorang di antara kamu yang
menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia
menyanyi! 5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil
para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan
minyak dalam nama Tuhan. 5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan
orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa,
maka dosanya itu akan diampuni. 5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku
dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila
dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya).

Pengajaran Yakobus berarti jika ada seseorang yang menderita baiklah dia berdoa
bagi orang itu, jika ada orang sakit baiklah kita memanggilkan penatua untuk
mendoakannya supaya didoakan dalam nama Tuhan dan menjadi sembuh. Doa
yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit dan hendaklah kita saling
mendoakan.

c. Pengajaran Paulus (Ef 1:16-19 akupun tidak berhenti mengucap syukur karena
kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku, 1:17 dan meminta kepada
Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan
kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. 1:18 Dan
supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan
apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian
yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya
bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya).

Pengajaran Paulus mengajarkan kepada kita bagaimana kita berdoa dan
apa yang harus didoakan oleh orang benar yaitu agar Allah memberikan
roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

d. Pengajaran Yohanes (3 Yoh 1:2 Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga
engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti
jiwamu baik-baik saja).

Pengajaran Yohanes berarti doa yang berbicara mengenai 3 area hidup kita
yaitu secara rohani, fisik, dan materi.

e. Pengajaran Petrus (1 Pet 3:1-7) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah
kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman,
mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, (3:2) jika
mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. (3:3)
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang
rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang
indah-indah, (3:4) tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi
dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan
tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. (3:5) Sebab demikianlah caranya
perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan
yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan
kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
(3:7) Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu,
sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari
kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang.

Pengajaran Petrus mengajarkan tentang hubungan antara anggota keluarga
untuk saling menghormati dan tunduk agar tidak menghalangi doa2 kita.

3. Doa iman

Doa iman adalah doa yang lahir dari rhema Firman Tuhan dan kita
mendeklarasikan atau menyatakan pewahyuan yang Tuhan taruh/berikan
dan didalam doa iman ini kita harus percaya di dalam hati kita dan percaya
bahwa kita telah menerima apa yang kita doakan.

4. Bagaimana mendoakan doa iman.

Pelajari janji-janji Allah di dalam Firman Tuhan/alkitab untuk diri kita.
Setelah yakin akan janji Allah, yang kita perlukan adalah benar/hidup benar
dan ucapkanlah doa itu dengan perkataan/mendeklarasikan.
Pada saat pikiran yang meragukan menyerang kita, ucapkanlah dan akuilah
janji-janji Allah dan mengucapkan syukur kepada Allah, bahwa doa kita itu
sudah digenapi. Tetap teguh dan kokoh maka doa kita pasti digenapi.

5. Empat langkah dalam berdoa syafaat.

a. Berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang
Menyingkirkan otoritas yang membuat orang jauh untuk datang kehadirat
Allah.

b. Persiapkan jalan bagi umat; bukalah jalan raya
Persiapkanlah jalan bagi umat-Nya untuk datang kepada Allah melalui
keselamatan dengan membangun jalan raya di dalam roh.

c. Singkirkan batu-batu
Mendoakan agar dijauhkan dari penghalang2 yang mencoba
menghalangi orang datang kepada Allah seperti,
ketidaklayakan (perasaan bersalah), ketakutan.

d. Tegakkanlah suatu standar
Membagikan Firman Tuhan kepada orang-orang yang didoakan.



Selengkapnya...

PENDOA SYAFAAT

Biasanya pendoa-pendoa syafaat sering dilupakan oleh orang dalam suatu kegiatan kerohanian, karena perannya dibelakang layar dan sering tugas yang satu ini dilupakan orang, padahal pendoa syafaat memegang andil besar dalam keberhasilan suatu kegerakan atau misi yang akan dijalankan, misalkan dalam suatu penginjilan daerah baru, pendoa syafaat diumpamakan dalam medan perang adalah spion-spion yang diterjunkan kedaerah musuh untuk lebih dahulu menguasai permedanan lawannya, dia menguasai dan menyerang daerah lawan, berada di tengah-tengah musuh, penghubung dengan Panglimanya untuk menguasai daerah musuh dan sekaligus menjadi pendamai.


Pendoa Syafaat adalah Kawan Sekerja Allah, Tuhan ingin bekerja sama dengan kita untuk mencapai tujuannya agar setiap manusia dapat diselamatkan! Oh betapa luar biasa Tuhan kita!, kita dianggapnya sebagai mitra kerjaNya, Dia tidak memandang kita berlatar belakang berpendidikan atau tidak, Dia hanya melihat hati dan kerinduan kita, apakah kita mengasihi Dia yang telah berkorban utk kita? dan Tuhan berkata . Dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-KU dan AKU pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKU kepadanya (Yohanes 14 : 21b), pertanyaannya sekarang apakah kita mengasihi Dia? Kalau jawaban Saudara ya turutilah perintahNya (Yohanes 14: 15), dan Tuhan pasti akan menyatakan diriNya dalam kehidupan Saudara dan memberikan hati yang mengasihi orang lain, baik untuk didoakan agar orang yang didoakan itu diselamatkan, dan kita diperintahkan juga untuk berdoa tak putus-putusnya bagi saudara2 kita dan orang-orang Kudus (Efesus 6 : 18-19) dan Saudara telah menjadi Kawan Sekerja Allah, dan Tuhan akan membukakan rahasia2 dan memberitahukan hal-hal yang kau tidak ketahui (Yeremia 33:3)

Ketika Saudara mulai merasakan beban atau kebutuhan utk berdoa bagi seseorang , maka yakinlah bahwa Tuhan Yesus/Roh Kudus ada mempunyai rencana atas keselamatan orang tsb dengan membuat Saudara menjadi Mitra dalam doa akan membuat dampak yang berpengaruh atas orang yang didoakan utk diselamatkan.

Tindakan Pendoa Syafaat adalah untuk :

* Peperangan : Berhadapan dengan setan, dan menguasainya dalam nama Tuhan Yesus Kristus mewakili orang atau daerah yang kita doakan.
* Mengerang : Berhadapan dengan Bapa Surgawi mewakili seseorang melalui ratap tangis, berdoa, memohon untuk seperti orang tsb.

Pengaruh dan Kuasa seorang pendoa syafaat : Pendoa syafaat sejati selalu datang menghadap Tuhan mewakili orang2 lain

Aku mencari ditengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahan negeri itu dihadapanKU, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi AKU tidak menemuinya. Yehezkiel 22 : 30

Didalam Alkitab perjanjian lama ada contoh seorang tokoh Abraham sebagai pendoa syafaat untuk menyelamatkan kota Sodom dan Gomora, bagaimana Abraham tawar menawar dengan Allah yang hendak membinasakan kedua kota tsb.

Disini kita dapat mengetahui betapa Allah menghargai seorang Pendoa Syafaat, walaupun toh Sodom dan Gomora achirnya dihancur leburkan oleh Allah karena disana tidak ada orang benar kurang dari 10 orang, dan Allah sebelumnya membuka rahasia rencanaNya utk memusnahkan kedua kota tsb. kepada Abraham /pendoa syafaat (Kejadian 18 : 17), jadi sangatlah mulia seorang pendoa syafaat dihadapan Tuhan, yang membuat Tuhan berpikir dan membicarakan rahasia2 rencanaNya pada pendoa syafaat.

Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa IA, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikn bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 27-28).

Bagaimana doa-doa syafaat dipanjatkan dan tepat sasaran:

* Doa syafaat harus mengalir keluar dari hati yang terjalin dengan Allah secara terus menerus sebagai pekerjaan runtinitas yang perlu dikerjakan karena Tuhan yang menaruh beban2 doanya dengan tidak jemu2nya.
* Doa syafaat bukan Pertemuan Doa seperti yang biasa dalam event2 KKR hanya tampak ceremonial saja, Tetapi Gaya Hidup yang mempunyai hubungan dengan Tuhan Yesus sebagaimana Dia sedang berdoa syafaat Kepada Bapa menjadi perantara antara manusia dengan Bapa Surgawi (Roma 8 : 34)
* Doa syafaat adalah kemitraan dengan Tuhan Yesus bukan pertunjukan seperti dalam concert doa, dan berdoa atas Apa yang menjadi pikiran Roh Allah, tidak tergantung pada berapa lama kita berdoa, atau pakai metode-metode utk berdoa.
* Pendoa sejati mulai dari dalam hati Bapa yang ditanamkan kedalam pendoa syafaat melalui Roh Kudus(Roma 8 : 26).
* Pendoa Syafaat sejati adalah seorang pendamai Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai (Yakobus 3 : 18).

Mari kita jadikan doa sebagai Gaya Hidup orang percaya, minta kepada Roh Kudus untuk menuntun kita dalam doa, agar Tuhan menyingkapkan rahasia-rahasia yang direncanakan untuk negeri kita ini, kita mulai berdoa untuk Saudara2, orang tua, Tetangga dan teman-teman terlebih mereka yang belum mengenal Tuhan Yesus. Tuhan memberkati!


Penulis : Daniel Alamsjah

Selengkapnya...

DOA SYAFAAT - PEPERANGAN ROHANI

Salah satu kehidupan orang Kristen yang lain dari pada yang lain Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, Apa pentingnya DOA SYAFAAT DAN STRATEGI PEPERANGAN ROHANI ? ini adalah salah satu PR buat murid-murid-Nya.

Doa:
-dapat menghancurkan pekerjaan setan
-mencari yang terhilang, memenangkan jiwa bagi Kristus.


Berdoa adalah usaha manusia membangun dirinya dihadapan Tuhan, banyak aturan ditawarkan oleh teolog,ujung2nya ke Amsal 16:25, anak2Nya harus bisa DOA BERSAMA ROH KUDUS!, Bagaiman caranya?

Praise & Worship

" Konser Doa / Praise & Worship adalah gabungan pujian dan penyembahan dalam roh jiwa dan terus mengalir menurut tuntunan Roh Kudus sampai masuk Ruang Maha Kudus dan yang sampai menghasilkan doa doa yang profetik dan doa doa yang menjamah hati Tuhan "

Umat Kristen harus BERIBADAH / berkebaktian seperti cara yang ditulis dalam Alkitab yaitu seperti gereja mula-mula, acuannya sytem Tabernakel dalam Perjanjian Lama, dengan memperhatikan ucapan Tuhan Yesus Kristus : tiga hari bait Allah akan runtuh berarti sejak peristiwa kematian & kebangkitNya , manusia berubah persepsinya tentang alamat Tuhan, dulu Tuhan di kemah suci, di bait Allah Salomo, ( NON Kristen : dilangit, ) sejak 2000 tahun yang lalu alamat Tuhan ada dalam tubuh orang percaya, karena itu manusia percaya bisa komunikasi langsung dengan Allah melalui jalan pikiran, kalau roh / jiwa ( hati nurani ) sudah bersih dan bebas dari belenggu iblis dengan bimbingan Roh Kudus, dalam arti manusia percaya harus mengalami TRANSFORMASI secara sempurna.

Bagaimana caranya menurut pikiran Allah dalam Alkitab? -----Apa itu kehendak Tuhan? Mengapa baptisan sangat penting dalam proses TRANSFORMASI? Apa kendala2 / hal2 yang bisa menghambat proses TRANSFORMASI? ini sangat penting untuk mengantarkan saudara2 kita yang ingin jadi orang Kristen, sebab apa ? sebab untuk jadi orang Kristen itu perlu mengalami proses SUPRA NATURAL, ( II Kor 5:7 ) lain dengan orang beragama non Kristen lainnya, hafal ayat2 kitab sucinya, pakai jubah putih, jubah hitam, mulut komat kamit waktu berdoa, tetapi tidak ketemu pikiran Allah malah bisa ngomong2 sama setan, maaf ini nyata, bukan menghakimi , saya pernah mengalami sendiri.

DIMENSI PEPERANGAN ROHANI

Tingkat Dasar:

Mengusir setan dan menyembuhkan yang sakit, serta menguatkan orang lemah;

Tingkat Okultisme:

Melakukan peperangan terhadap sesuatu yang menghalangi pekerjaan Tuhan, seperti dukun, new age, orang yang membacakan mantera ( penenung) dan pemujaan setan;

Tingkat Stategi:

Mengikat dan mengusir roh jahat / setan yang menguasai suatu daerah tertentu, termasuk di internet, ( Mat 11:12 ) dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

STRATEGI PEPERANGAN ROHANI :

A. Pikiran dan hati Kita harus berjuang melawan iblis :

Pada waktu kita masih hidup dan masih terikat dengan kutuk hukum Taurat, (belum mengalami TRANSFORMASI total) maka manusia jasmani dan manusia rohani kita terus berperang dalam pikiran dan hati kita , seperti yang ditulis dalam Rm7:14-25 yaitu coflict batin, kalau iblisnya menang ? orang itu meninggalkan Kristus, kembali keagama semula, atau mungkin bisa saja bunuh diri karean str4ess berat.

Tuhan menyuruh umatNya membunuh 7 suku menjelang mereka masuk Tanah Kanaan (Kis 13:13) ini artinya adalah : semua dosa yang ada dalam diri manusia, harus kita perangi, kita lawan, perbuatan2 iblis (I Yoh 3:8) macam apa ? I Kor 8:7-12 : menyembah berhala, I Tim 4:2 keras hati, Tit:1-15 kenajisan Ibr 10:22 jahat.

Solusi melawannya: sadarlah (I Pet 5:8) lawanlah dengan iman yang teguh (I Pet 5:9) tunduk kepada Allah (Ef 1:13-14) buang kuk perhambaan (Gal 5:1) bangkitkan semangat bertempur, jangan padamkan Roh (Yos 18:3)

B. Jangan Jadi Medium (Okultisme)

Paranormal, dukun, pesihir dll. Adalah manusia2 yang menjalin hubungan erat dengan kelompok iblis, mereka minta kaya dan power dari iblis, mereka akhir hayatnya tidak ada yang mati dengan sempurna, pasti mati secara tragis ditangan iblis.sebab mereka terikat dengan iblis, kalau mereka ingkar janji dengan iblis, iblis nagih janji, dia bisa gila atau mati bunuh diri

Manusia yang memilih dirinya dimasuki setan seperti jadi dukun, peramal, ahli sihir dsb.matinya pasti tragis.

Solusinya : cari hamba Tuhan, minta dan lakukan doa pelepasan!

Sasaran Utama peperangan rohani :

Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya

(Mat 11:12)

Siapa golongan ini? menurut Alkitab adalah kelompok Gereja Super dan golongan anti Kristus (pemahamannya di Kitab Wahyu) .

Kita tidak boleh sendirian, harus militan, terorganisir, harus punya disiplin tinggi layaknya militer dimedan pertempuran.

Langkah Pertama :

survey / menyelidiki medan perang, pelajari adat istiadat, suatu budaya suku2 bangsa dan lain2

Langkah Kedua :
Buat Peta Rohani.

Bilangan 13 : 17 20, "Maka Musa menyuruh mereka untuk mengintai tanah Kanaan, katanya kepada mereka: "Pergilah dari sini ketanah Negep dan naiklah ke pegunungan. Dan amat amatilah bagaimana keadaan negeri itu, apakah bangsa yang mendiaminya kuat atau lemah, apakah mereka sedikit atau banyak : dan bagaimana negeri yang didiaminya : apakah baik atau buruk, bagaimana kota yang didiaminya, apakah mereka diam ditempat yang terbuka atau ditempat tempat yang berkubu, dan bagaimana tanah itu, apakah gemuk atau kurus, apakah disana ada pohon pohon atau tidak. Tabahkanlah hatimu dan bawalah sadikit dari hasil negeri itu. Waktu itu ialah musim hulu hasil anggur."

Teks ini menjelaskan apa yang dilakukan Musa sebelum umat Israel masuk untuk menguasai tanah kanaan. Ia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki keadaan tanah Kanaan dari jarak yang dekat. Berapa banyak orang yang tinggal di tanah itu? Apakah penduduknya kuat atau lemah apa keunikan kota masing masing? yang ditanam sayur sayuran atau pohon pohonan macam apa? bagaimana bentuk Geografi tanah Kanaan..?

Tindakan iblis semakin hari semakin bertambah licik dan berubah terus. Inilah realita pada akhir zaman ini, Menembak/ menghancurkan kuasa / karya iblis perlu senjata yang ampuh, dan harus jelas sasarannya.

Daerah

Musa mengintai tanah Kanaan untuk menyelidiki keadaan tanah perjanjian itu. Anak anak Allah yang penuh Roh Kudus otomatis memberitakan injil keseluruh dunia, dan daerahnya sangat luas, meliputi daerah seluruh dunia yang belum terjangkau oleh Injil Kristus, Dia berjanji mendampingi terus sampai akhir jaman (Mat 28:19-20) Saat ini daerah jendela 10-40 yang perlu jadi sasaran doa syafat kita.

Di dunia maya : INTERNET

Kita perlu tahu situs / website mana yang anti Kristus? kalau di yahoo groups group mana yang menyesatkan umatNya? Dan siapa yang tergolong "teolog Ampiang " buat daftar dan doakan dalam team doa syafaat.

Pada abad ke 21 banyak orang yang berkumpul di kota kota, ahli masa depan (futurolog) berkata bahwa 80 % seluruh penduduk kota di dunia ini akan tinggal di kota. Kota kota dibangun oleh Allah supaya dikota secara efektif banyak orang menerima Tuhan dan membangun kultur Allah. Tetapi kebanyakan kota menjadi kota yang menjatuhkan orang orang sehingga menjadi kota percabulan, kota yang menghancurkan dan kota yang dikuasi oleh Iblis. Akan tetapi kita diberi tugas untuk memulihkan kota diseluruh dunia ini dan menjadikan kota kota Allah yang memuliakan Allah sama seperti Yerusalem yang disebut kota Allah. Jadi kita mendoakan kota kota dengan cara berdoa syafaat. Kalau kita mendoakan sebuah kota melalui peta rohani bagi kota itu maka kita akan mengalami kemenangan yang sempurna.

Setiap kota, pulau punya ciri2 khas kuasa kegelapannya, kita harus tahu itu.

Bangsa

Didalam sejarah dunia kita sudah banyak melihat bangsa komunis tertutup dari berkat Allah. Bangsa yang tertinggal sebagai bangsa yang komunis murni adalah Korea Utara yang mengalami kelaparan dan kemiskinan dan kelaparan secara luar biasa, mengapa Rusia diruntuhkan walaupun Rusia memiliki sumber daya alam yang berlimpah limpah dan jumlah penduduk yang banyak? karena bangsa itu tidak mengakui realitas keberadaan Allah

Tanpa berkat Allah manusia tidak dapat menggunakan sumber daya alam dengan baik. Walaupun tersedia banyak, tetapi manusia menggunakan untuk kehancuran diri sendiri, sebaliknya ketika sebuah bangsa diberkati, bangsa itu dapat menikmati kelimpahan dan kekayaan walaupun ia memiliki sedikit sumber daya alam dan sedikit jumlah penduduknya. Dengan demikian kita perlu mendoakan sebuah bangsa supaya ia mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan. Kita juga perlu mendoakan supaya perbuatan kuasa gelap yang menghalangi hubungan baik dengan Allah dihancurkan. Di tahun2 mendatang bangsa Indonesia akan menuai Halliloyah, itu pasti.

Benua

Peperangan rohani bukanlah peperangan sendiri. Tetapi peperangan bagi umat Allah untuk memuliakan dan menyenangkan Allah. Sehingga mereka tidak terhalangi dalam menikmati berkat Allah melalui orang orang yang penuh suka cita dan damai sejahtera dan memuliakan nama Allah. Supaya hal itu terjadi, kita memerluka strategi doa dan peta rohani bagi daerah bangsa dan benua.

Kita melihat pemindahan pusat ekonomi dunia dari Eropa ke Inggris, kemudian ke Amerika Serikat. Mengapa hal itu terjadi? karena hal itu terkait dengan berkat Allah yang pindah bersama dengan kepindahannya umat Allah. Eropa diberkati oleh Allah karena kehadiran orang orang yang percaya kepada Tuhan. Begitu juga Amerika diberkati karena orang percaya pindah dari Inggris ke Amerika Serikat. Pada zaman sekarang banyak gereja yang besar dibangun dibenua Asia sehingga berkat Allah dicurahkan ke benua Asia. Ahli ahli ekonomi juga berkata bahwa zaman ini adalah zaman ekonomi benua Asia.

Seluruh Dunia

Doa Syafaat melalui peta rohani menolong kita mengerti pekerjaan Allah yang terjadi diseluruh dunia, sehingga kita dapat mendoakan seluruh dunia dengan jelas. Perhatian Allah mengubahkan seluruh bangsa dan dunia, juga menyertai orang yang percaya yang melayani Allah dengan baik.

Dimanapun kita berada, di daerah, bangsa atau benua, harus diberkati oleh Karena pendoa syafaat. Supaya berkat Allah dicurahkan kita harus menyelidiki apa yang menghalangi para penduduk untuk percaya dan melayani Tuhan. Ketika lebih banyak orang berdoa bersama sama maka tembok kuasa gelap diruntuhkan sehingga kota kota dan bangsa bangsa serta benua benua akan diberkati dan diubahkan, kita harus percaya bahwa berkat dan kasih karunia serta pekerjaan Allah dicurahkan oleh karena para pendoa yang mendoakan daerahnya.

Langkah Ketiga :

Serang terus menerus tidak boleh berhenti! Sepanjang hari 24 jam, sepanjang tahun sampai Tuhan Yesus datang kembali!

Ketika pendoa syafaat mendoakan sebuah daerah secara rinci, mereka pasti menemukan suatu daerah yang tidak benar dihadapan Allah.(seperti daerah pelacuran, daerah dimana banyak paranormalnya, daerah macam2 kejahatan ) Kita perlu bertanya kepada Tuhan didalam doa untuk mengerti bagaimana roh jahat menguasai daerah itu dan bagaimana kuasa roh jahat dihancurkan secara tragis. Tuhan akan memberitahukan cara yang tepat bagaimana kita mendoakan keluarga kita, masyarakat dan gereja di dalam peperangan rohani. Kita tidak dapat menghancurkan kuasa roh jahat dengan suatu doa yang meminta berkat saja. Didalam peperangan rohani, selain mengancurkan kuasa roh jahat, kita perlu berdoa secara rinci supaya kerajaan sorga dinyatakan dikota atau masyarakat. Untuk doa ini kita perlu mengetahui sejarah kota atau daerah itu. Misalnya didalam sejarah didaerah tertentu. Nenek moyangnya bermusuhan satu dengan yang lain atau mempunyai hubungan yang tidak baik. Sesudah masalah daerah diperiksa. Kita perlu tahu apakah ada perjanjian dengan roh jahat didaerah ini. Kita putuskan perjanjian itu dalam nama Yesus. Kita juga mengakui dosa yang dilakukan penduduk di daerah itu dan meminta belas kasihan Tuhan turun diatas daerah itu.

Kita perlu memutuskan segala ikatan atau pengaruh kuasa kegelapan yang mengganggu kehidupan rohani kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus . Kita perlu berdoa dengan doa peperangan rohani kalau ada hal hal yang terikat dengan budaya, sosial, pendidikan yang mengganggu orang orang untuk bisa bertobat.

Kita perlu memelihara diri kita sendiri, jangan sampai ada kesempatan Iblis untuk memecahkan hubungan kita dengan Allah. Melalui peta rohani kita menyelesaikan masalah rohani kita sebelum kita diserang sehingga kita menikmati persekutuan dengan Allah secara berlimpah limpah. Apalagi jika kita mendoakan orang lain sebagai pendoa syafaat sehingga kita senantiasa menikmati kehidupan yang berkemenangan didalam Tuhan. Kita dapat melihat mezbah penyembahan berhala dan perdukunan didaerah atau dikota kita. Kebanyakan tempat itu adalah miskin dan kotor sehingga tempat itu digunakan sebagai tempat percabulan. Tempat untuk minum minuman keras dan tempat kemerosotan moralitas. Kebanyakan tempat semacam itu tembok kuasa kegelapan mulai diwujudkan.

Kita tidak mau tempat semacam itu berada didekat lingkungan kita. Karena kuasa kegelapan dapat menipu kita secara licik sehingga hubungan kita yang sempurna dengan Allah dihancurkan yang akhirnya menjauhkan kita dari Allah. Kita harus peka dalam pengetahuan rohani terhadap hal hal yang seperti itu dan berdoa untuk menghancurkan kuasa kegelapan.


Sumber: Bible-Forums
Selengkapnya...

PETUNJUK UNTUK PELAYAN PUJIAN PENYEMBAHAN

Praise and Worship Manual Instructions
Shalom Imam Lewi, Petunjuk atau Instruksi ini sungguh baik bagi anda yang terlibat dalam musik Pujian dan Penyembahan di Gereja Bethany Atlanta, baik sebagai acuan maupun untuk mengulang kembali apa yang harus dilakukan sebagai seorang Imam Lewi. Pergunakan handbook kecil ini untuk bertumbuh baik secara individu maupun dalam menjangkau jiwa untuk Tuhan Yesus.

Isi:

WORSHIP LEADER, SINGER DAN PEMUSIK
A. MENGAPA SEORANG SONG LEADER HARUS SEORANG WORSHIP LEADER
Seorang Song Leader bukan hanya sekedar seorang Pemimpin nyanyi-nyanyian dalam sebuah Kebaktian atau Ibadah, tetapi lebih dari itu seorang Pemimpin Nyanyi-nyanyian harus seorang PENYEMBAH dan PEMUJI / WORSHIP LEADER (WL).
Seorang Worship Leader bukan hanya seorang Pemimpin nyanyian yang trampil dan memiliki suara yang bagus, tetapi harus menjadi PENYEMBAH – PENYEMBAH yang dipanggil dan diurapi oleh Allah untuk melayani dalam rumah Tuhan / Gereja.
Mereka yang terpanggil atau terlibat dalam Pelayanan Gereja bukanlah mereka yang bermain musik atau bernyanyi , tetapi mereka yang telah MENYERAHKAN DIRI untuk pelayanan Musik – Nyanyian untuk Tuhan (Mzm. 57 : 8 – 10; Mzm. 108 : 2 – 4).
Top
B. TATA TERTIB WORSHIP LEADER & SINGER
Setiap WORSHIP LEADER DAN SINGER bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugrahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk melayani Tuhan, diantaranya dengan cara :
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
a) Wajibmempersiapkan daftar lagu/pujian yang akan dinyanyikan, sebelum tugas pelayanannya.
b) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
c) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai.
Bagi Setiap WORSHIP LEADER DAN SINGER yang dengan sengaja melanggar ketentuan-ketentuan diatas, berarti pelayan tersebut telah meremehkan HAK yang sudah diberikan oleh Tuhan dan mempermainkan tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap Tuhan dan Gereja.
Top
C. KRITERIA SEORANG WORSHIP LEADER
1. Kriteria Rohani
a. Lahir baru dan ada buah pertobatan.
b. Memiliki karakter Kristus.
c. Penuh Roh Kudus.
d. Seorang Penyembah Allah.
e. Suka Berdoa.
f. Dipenuhi Firman Allah.
g. Menguduskan perkataan, bersih dalam ucapan/nyanyian.
2. Kriteria Teknis
a. Memiliki talenta vokal yang cukup baik.
b. Mengerti dasar-dasar musik.
c. Mampu memimpin.
d. Mampu berkomunikasi dengan baik.
e. Memiliki dan mengembangkan perbendaharaan lagu pujian.
Top
D. PERSIAPAN SEORANG WORSHIP LEADER
1. Persiapan Rohani
a. Setia dalam waktu doa.
b. Membaca Firman Tuhan.
c. Penyembahan pribadi.
d. Selalu menjaga kekudusan.
e. Doa dan puasa secara khusus.
f. Pemurnian motivasi, merendahkan diri.
2. Persiapan Teknis

1. Worship Leader harus mengetahui thema setiap nyanyian Pujian atau Penyembahan yang disusunnya.
2. Pemilihan lagu, apakah kita menguasai lagu tersebut? dan apakah jemaat mengenal lagu tersebut?
3. Menjaga kualitas vocal, latihan pernafasan.
4. Persiapan team, latihan bersama team musik & Singer.
5. Berapa waktu yang tersedia, termasuk kesaksian atau kata sambutan persembahan, pengumuman.
6. Tingkat pengenalan atau penguasan Lagu.
7. Kondisi atau keadaan Jemaat yang akan kita layani.

- Kita mengenal dengan baik.
- Cari informasi tentang usia mayoritas Jemaat.
- Bagaimana karakter jemaat di tempat atau daerah tersebut.
- Berapa jumlah jemaat yang ada.
3. Bagaimana Fasilitas Tempat Dan Waktu

1. Fasilitas penunjang (Sound system, musik, AC, dll).
2. Kondisi tempat (besar / kecil).
3. Waktu (pagi / siang / sore / malam).

Top
E. HAL–HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN SAAT MENJADI WORSHIP LEADER
1. Bangun Komunikasi Yang Erat Dengan Jemaat Pada Kesempatan Pertama :

1. Penuh kasih bukan dibuat-buat.
2. Kata-kata pembuka yang mengakrabkan dan menguatkan.
3. Pandangan mata dan senyuman.

2. Hindari Kata-Kata Yang Melemahkan Dan Menghakimi Jemaat :
a. Memotivasi dan membangun jemaat dengan kata-kata yang positif, seperti :
- “Saya percaya Allah hadir di sini dan siap memberkati Saudara…”
- “Ada kuasa dalam hadirat Allah ……”
- “Saudara yang datang dengan masalah pasti akan pulang dengan kelepasan ……”
b. Jangan menghakimi keterlambatan jemaat.
c. Jangan menghakimi cara jemaat memuji, jangan paksakan jemaat untuk sama seperti kita.
d. Gunakan kata-kata iman : “ Saya percaya ………”
3. Persiapkan Penampilan Yang Baik :
a. Pakaian rapi dan sopan.
b. Rambut rapi.
c. Wajah segar, cerah dan bersih.
4. Hindari pertentangan dengan pemusik atau singers yang menimbulkan ketidak-sejahteraan suasana ibadah :
a. Beri aba-aba atau komando yang jelas dan disertai dengan senyum.
b. Kalau terjadi kesalahan, jalan terus (untuk membangun kepercayaan diri seluruh team).
c. Ingat! kita sedang menyembah dan memuji Allah, dan sedang membangun komunikasi yang akrab dengan Allah.
5. Hindari pengulangan lagu terlalu banyak, yang dapat menjenuhkan.
6. Fleksibel dalam memimpin dan peka terhadap kehendak Roh Kudus untuk suatu perubahan - perubahan sikap dan berbagai gaya dalam memimpin sehingga membawa suasana yang hidup, meriah, indah dan penuh kuasa Roh Kudus.
7. Hindari banyak bicara, komentar disaat lagu sedang dinyanyikan, sebaiknya gunakan kata-kata, komentar-komentar yang tepat pada saat jeda lagu.
8. Hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik :

1. Terlalu sering menutup mata.
2. Kebiasan gerakan tangan yang kurang baik.
3. Membelakangi jemaat.
4. Refleks mata berkedip-kedip.

9. Jangan biarkan suasana vakum untuk beberapa waktu.
10. Seringlah mengkoreksi penampilan saudara.

1. Gaya di panggung, cara berdiri, gerakan tangan.
2. Cara memegang microphone.
3. Pengucapan istilah dan komentar

11. Perhatikan nada dasar lagu yang PAS, tidak ketinggian, juga tidak kerendahan (perhatikan nada dasar Asli dari Pencipta Lagunya).
12. Perhatikan “Intro” dan “Ending” setiap lagu, sehingga tepat dengan iramanya, juga pada saat “Interlude” jika ada.
13. Pengulangan lagu yang wajar sesuaikan dengan situasi Jemaat.
14. Kuasai Aba-aba (Hand Signals).

1. Nada dasar.
2. Pengulangan.
3. Overtone.
4. Perlambat / Percepat tempo.
5. Perkeras / perhalus suara.
6. Pengulangan coda.
7. Acapela.
8. Drums Only.
9. Piano / keyboards only.


F. PERSIAPAN SEORANG SINGER
(1 Taw. 25 : 1 – 31)
Seorang Singer dalam ibadah haruslah seorang penyembah Allah (worshippers), sehingga persiapan seorang singer tidak hanya pada saat menjelang ibadah saja melainkan setiap saat membangun kehidupan penyembahannya.
Singer harus penuh Roh Kudus, agar ada URAPAN dalam pelayanannya, ia senantiasa mengandalkan Roh Kudus dan mempersiapkan dirinya untuk semakin peka dalam tuntunan dan pekerjaan Roh Kudus.
Singer haruslah seorang yang suka berdoa :
1. Mempersiapkan diri dalam doa khusus bagi seluruh team yang ditunjangnya bagi umat yang dilayani.
2. Berlatih khusus. memiliki kemauan kuat untuk meningkatkan “Skill”-nya.
Top
G. FUNGSI SINGER’S DALAM TEAM
1. Memberi tenaga vokal (vocal power) pada setiap pujian yang dinaikkan.
2. Memberi harmoni dan keindahan pada setiap pujian yang dinaikkan.
3. Memberi inspirasi bagi jemaat dalam memuji Tuhan. Inspirasi dapat berupa :

1. Ekspresi atau mimic muka, mata
2. Mengangkat tangan atau bertepuk tangan.
3. Gerakan atau tarian tertentu.

4. Menopang pemimpin pujian dan pemusik melalui doa.
Top
H. PEMUSIK
Dalam pelayanan musik, peran pemusik adalah mambawa suasana pemyembahan ke atmosfir yang penuh hadirat Allah dan membantu jemaat untuk mengangkat suara mereka dalam menyanyikan lagu.
Sebagai seorang pemusik, anda tidak dapat menghindari suatu kondisi di mana jemaat tidak memandang/melihat anda; dengan kata lain, anda pasti menjadi panutan/sorotan/contoh bagi jemaat. Menjadi seorang pemusik gereja merupakan panggilan yang luarbiasa. Jangan memandang rendah panggilan tersebut. Menjadi contoh berarti menjadi saksi hidup bagi orang lain. Carilah Tuhan tiap hari dalam saat teduhmu dan “BERDOA SEBELUM MEMAINKAN ALAT MUSIK”
Sebagai seorang pemusik, anda mungkin belajar sendiri atau pernah dilatih tetapi jangan memainkan alat musik melewati batas saat ibadah karena anda berada dalam satu tim musik. Jka ada suatu teknik atau permainan yang anda ingin tonjolkan maka gunakan pada saat berlatih sehingga permainan tersebut sempurna saat dibawa ke ibadah.
Juga sebagai seorang pemusik, anda pasti tidak pernah puas untuk mengetahui tentang musik. Tetaplah kejar suatu pelajaran yang baru. Tetap berlatih dan belajar.
Top
I. TATA TERTIB WORSHIP PEMUSIK
Setiap PEMUSIK bertanggung jawab kepada Tuhan dan GerejaNya untuk melakukan tugas pelayanan yang Tuhan anugerahkan padanya.
Setiap WORSHIP LEADER & SINGER wajib mempersiapkan diri dengan baik untuk melayani Tuhan, diantaranya dengan cara
1. Persiapan Diri
a) Pelayan Tuhan wajib mempersiapkan keberadaannya untuk melayani di hadirat Tuhan yang kudus.
b) Membangun kehidupan rohani yang berakar, bertumbuh dan berbuah secara berkesinambungan.
2. Persiapan Teknis
c) Wajib mengikuti latihan sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan.
d) Wajibhadir sebelum Ibadah dimulai.
Top

LAMPIRAN: Tanya Jawab & Artikel
I. TANYA JAWAB UNTUK PEMUSIK
1. Gimana cara menjangkau jiwa melalui musik?
· Pakailah bahasa dan rythm yang relevan dan 'membumi'.
· Terjemahkan visi, misi dan nilai-nilai dari gereja lewat lagu/musik.
· Membuat event-event yang dapat menjadi wadah untuk para musisi/penyanyi/pencipta lagu/dan lain-lain.
· Menyalurkan aspirasi dan talenta mereka (misal: konser, lomba cipta lagu, festival, dan sebagainya)
2. Karakter apa yang harus dimiliki?
· Kerendahan hati.
· Sikap ("attitude") yang baik.
· Hati yang mudah diajar dan menerima masukan.
· Jangan pernah puas dengan mediocrity (biasa-biasa), karena excellence itu sebenarnya dapat dicapai.
3. Yang menjadi penghambat:
· Tidak bergabungnya dalam kejemaatan lokal, sehingga visi kurang tajam dan kurang/tidak diperlengkapi.
· Motivasi yang tidak murni atau pun agenda pribadi.
· Terlalu dipimpin oleh emosi/perasaan, karena rata-rata pemain musik adalah pribadi yang berhubungan dekat dengan perasaannya (soul).
3. Apa yang harus di-perbaiki dari pemusik gereja supaya musik Kristen kelihatan menarik?
· Jadilah relevan.
· Perluas jenis musik yang dipakai.
· Pakai kreativitas dengan 'berpikir di luar kotak'.
· Terus perbaharui perbendaharaan musik.
Top
II. ARTIKEL UNTUK PEMUSIK: URAPAN (Source: internet)
Dalam ceramah-ceramah musik yang saya ikuti dan adakan, kedua hal ini selalu menjadi pertanyaan dan sorotan. Mana yang lebih utama, skill atau urapan? Apakah skill harus 80%, urapan 20% saja cukup? Atau sebaliknya?
Dalam pelayanan musik yang saya geluti, ada orang yang mengatakan ? yang penting urapannyalah, skill tidak terlalu penting? ada pula yang berpendapat terbalik ? buat apa urapan kalo skillnya tidak memadai atau mainnya tidak becus.?
Mari kita lihat lagi ke ke Perjanjian Lama, Allah memilih orang-orang dari suku Lewi yang telah dikuduskan dan diurapi untuk melayani-Nya. Allah memilih orang-orang Lewi yang mempunyai keahlian dalam bidangnya. Artinya apa? Melalui Musa dan Harun, Allah memilih orang yang diurapi untuk menjadi imam (dalam hal ini orang Lewi) dan orang-orang yang ahli dalam bidangnya.
Mari kita lihat sejenak apa yang Alkitab katakan tentang hal ini: Tentang urapan pada orang Lewi: I Tawarikh 25 25:7 Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN -- mereka sekalian adalah ahli seni -- ada dua ratus delapan puluh delapan orang.
Jadi menurut saya, kedua ungkapan di atas adalah salah, yang benar adalah antara skill dan urapan harus seimbang, atau ijinkan saya mengatakan, kalo Anda mau memberikan yang terbaik, maka Skill Anda harus 100%, urapan dalam pelayanan harus 100%. Ini semua dalam pengertian, skill dan urapan harus seimbang, tidak bisa kita hanya mengandalkan skill tanpa urapan, atau kita hanya menerima urapan tanpa mempunyai skill yang baik.
Mungkin hal ini yang masih sering kita temui dalam pelayanan musik, adanya ketidak seimbangan antara keduanya. Jika Anda mau memberi yang terbaik buat Allah kita, maka berdoa, kuduskan diri kita, bina hubungan yang intim dengan Allah, maka urapan Allah akan melimpah dalam pelayanan Anda. Kemudian latihlah skill Anda, sehingga Anda bisa bermain sebaik mungkin untuk kemuliaan nama-Nya (+++by Semmy)
Top
III. ARTIKEL UNTUK WORSHIP LEADER/SINGER/PEMUSIK: PELAYAN JUGA PERLU MAKAN (Source: internet)
Lukas 10:42
… Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."
Seiring dengan terbukanya wawasan dan pemahan saya tentang apa itu pelayanan, makin lama saya makin sadar bahwa kita yang melayani harus juga dilayani atau mungkin bahasa yang tepat ‘di kenyangkan’ oleh makanan rohani.
Karena itulah Tuhan Yesus katakan kepada Marta bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik. Kalau kita telusuri lebih dalam lagi dalam teks yang ada, bahwa Maria memilih untuk duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan suara-Nya berkata-kata, sedangkan Martha sibuk melayani dan mempersiapkan makanan.
Sebagai pelayan Tuhan di gereja, sering dengan sadar atau tidak sadar kita mengabaikan hal ini. Contoh sederhana yang dapat kita lihat, setelah pujian dan penyembahan pendeta naik ke mimbar untuk berkotbah, tetapi para musisi pun mencari acara sendiri di luar, bergurau, ngomong-ngomong sendiri dan bahkan yang parahnya ada yang sambil merokok.
Pada awal saya melayani saya pun sempat seperti itu, ketika kotbah disampaikan, kita keluar dari gereja dan mulai buat acara sendiri, ngobrol-ngobrol dengan pelayan lainnya (meski tidak sambil merokok). Tetapi saya dinasehati oleh orang tua saya, supaya pada waktu kotbah disampaikan, kita sebagai pelayan pun harus duduk mendengarkan firman Tuhan seperti jemaat lain. Kita pun perlu diisi oleh firman Tuhan.
Beberapa hamba Tuhan kadang mewajibkan para musisi tetap di tempatnya. Pengalaman saya ketika main musik dan yang berkotbah Pdt. Ronny Daud Simeon, beliau minta kita tetap di tempat. Saya yakin alasan paling utama adalah agar kita dengar firman Tuhan dan yang kedua jika mendadak beliau mau nyanyi, kita siap.
Sebagai seorang pelayan di gereja, apapun bentuk pelayanan kita, ketika waktunya kotbah dan firman disampaikan, kita mesti duduk dan memperhatikan firman Tuhan. Sadar atau tidak sadar, Iblis berusaha untuk selalu menggoda kita dengan berbagai macam cara, tidak ada cara lain untuk melawan godaan Iblis yang begitu luar biasa sekarang, hanya dengan firman itu. Iman kita bertumbuh karena firman (Roma 10:17), bukan hanya karena sekedar melayani Tuhan di gereja, tetapi karena kita memakan firman itu. Itulah juga alasan mengapa hal ini diungkapkan dalam kisah pencobaan di padang gurun”
Matius 4:3-4 3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." 4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Kalau kita punya sikap yang tidak menghargai firman, terbiasa tidak mendengar kotbah, mari kita berubah dan meneladani Maria. Dan dengan telinga iman kita mendengar hal yang sama seperti yang Tuhan Yesus katakan kepada Marta, “ Semmy telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.” Melayani Tuhan itu penting, tetapi yang terpenting adalah mendengar Ia berkata-kata.
1 Petrus 2:2
Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Firman Tuhan menghindarkan kita dari berbuat dosa yang ujungnya adalah maut-neraka, firman Tuhan mengarahkan kita pada keselamatan kekal di dalam Tuhan Yesus.
Sekali lagi, jangan lupa ... pelayan juga perlu makan ... yaitu firman Tuhan. (+++ by. Semmy)
Top
IV. ARTIKEL UNTUK WORSHIP LEADER/SINGER/PEMUSIK: KETIKA ANDA JADI JEMAAT (Source: internet)
Dalam berbagai kesempatan pelayanan di beberapa denominasi gereja, terkadang saya harus menjadi seorang musisi yang cuek. Cuek disini bukan berkonotasi negatif, tetapi cuek akan suasana ibadah and just worship God!
Pernakah Anda sebagai seorang musisi atau singers atau WL hadir dalam ibadah di gereja lain dan Anda merasa bahwa suasana ibadah, khususnya pujian penyembahan betul-betul merusak konsentrasi Anda. Mungkin Anda pernah, dan buat saya hal ini sering saya alami. Hal ini biasanya timbul akibat model permainan dari musisi yang amburadul dan semaunya saja.
Memang mau tidak mau kita harus sadar bahwa tidak semua gereja memiliki personil dan peralatan yang bagus. Ketika menghadiri sebuah kebaktian, terkadang saya melihat peralatan yang sangat terbatas dan yang lebih 'parahnya', kemampuan si pemusik yang terbatas sehingga permainannya cenderung show off & kacau. Karena kita terbiasa mendengar musik yang bagus, akhirnya kita jadi 'senewen' mendengarnya. Jadinya sepanjang puji-pujian, kita tidak dapat berkonsentrasi untuk mengikuti ibadah, tetapi mengomel karena permainan musik yang buruk.
Apakah hal ini salah? Buat saya ini normal, apalagi jika kita sudah terbiasa mendengarkan permainan musik yang ok dari sebuah worship team, tetapi akan menjadi bumerang buat kita jikalau hal menyebabkan kita kehilangan konstrasi untuk menyembah Allah.
Jadi bagaimana? Saya berpendapat, bahwa kedua pihak harus membenahi diri, si musisi yang permainnya buruk harus meningkatkan kemampuannya, sehingga bisa menghasilkan permainan yang lebih teratur dan manis untuk di dengar. Dengan mempertajam skill maka niscaya permainannya tidak merusak suasana dan konsentrasi para jemaat yang beribadah, apalagi kalau ada jemaat yang mempunyai kuping yang peka. Di sisi lain, anggota jemaat atau siapa saja yang hadir dalam kebaktian tersebut hendaknya tetap mengarahkan hatinya untuk memuji dan menyembah Allah, disinilah yang saya maksud dengan Musisi 'Cuek', terkadang kita harus 'cuek'. (+++ by. Semmy)
Top
V. ARTIKEL UNTUK PEMUSIK: TERLALU NGE-FLOW (Source: internet)
Dalam ibadah-ibadah minggu yang saya ikuti, saya melihat ada beberapa gejala yang kelihatannya 'baik', tapi bisa membuat suasana ibadah menjadi kacau. Salah satuya gejala musisi yang terlalu 'ngeflow'
Sebagai keyboardist gereja terkadang saya mengalami gejala ini, karena keasikan worship, sampai-sampai kita sebagai musisi, apalagi sebagai leader, sudah ngeflow sendiri tanpa memperhatikan yang lain, termasuk memperhatikan pemimpin pujian. Sehinngga pada saat WL memberikan aba-aba, kita tidak lagi memperhatikannya. Hal ini bisa lebih parah jika dalam bermain musik, kita worship sambil menutup mata.
Menurut hemat saya, setiap musisi khususnya yang memegang lead instrumen hendaknya selalu 'sadar' dan selalu konsentrasi kepada aba-aba dari pemimpin pujian. Tidak ada salahnya worship saat memainkan instrumen kita, tapi jangan terlalu asyik sendiri, sehingga kita berjalan sendiri tanpa memperhatikan WL.
Terkadang hal ini dapat menyebabkan suasana ibadah terganggu karena adanya ketidakharmonisan dan ketidaksinkronan antara musisi dan WL. Kita bisa worship sendiri jikalau sedang practice atau bermain sendiri di rumah, so every day worship God, tetapi hari minggu seharusnya kita tetap keep our concentration and our eye to the Worship Leader.
Selengkapnya...

ISTILAH DALAM PUJIAN PENYEMBAHAN

ISTILAH-ISTILAH DALAM PUJIAN

BARAK (Ibrani)
Kata dasar : Barak-lutut/berkat.
Kata ini dipergunakan untuk:
1. menyanjung, memberi hormat, memberkati.
2. memuji, merayakan, memuja.
3. mengakui Allah sebagai sumber berkat.
4. mengakui Allah sebagi sumber kuasa.
Bentuk pujian ini menyatakan suatu sikap penghormatan dan keheningan di hadapan Allah. Tidak ada pernyataan dalam kata ini tentang ekspresi vokal ataupun ucapan.
Dasar Alkitab:
Mazmur 103:1-2, Mazmur 103:20-23


SHABACH (Ibrani)
Shabach berasal dari akar kata yang berarti berseru dengan suara keras.
Kata ini dipergunakan untuk:
1. sorak kemenangan
2. memuji, memuliakan, memegahkan
3. berseru tentang kemuliaan, kuasa, kemurahan dan kasih Allah
4. bermegah dalam Tuhan
Tetapkan pujian ini ada dalam roh kita, keluarkan lewat mulut, proklamasikan pujian ini. Dengan demikian pujian ini merupakan pekik kemenangan dan kejayaan Tuhan kita.
Dasar Alkitab :
Mazmur 47:2, Mazmur 63:4, Mazmur 89:16, Mazmur 117:1, Yesaya 12:6

TOWDAH (Ibrani)
Kata Dasar : Toda – Korban syukur yang dinaikkan oleh orang-orang Israel.
Kata ini diturunkan dari Yadah, yang berhubungan dengan penggunaan tangan sebagai ungkapan pengakuan, pemujaan dan pengorbanan.
Kata ini dipergunakan untuk :
1. mengucap syukur
2. menaikkan korban pujian sebagai tindakan iman
3. memberikan pengakuan
Bentuk pujian ini harus dinaikkan dengan sukacita walaupun situasi dan kondisi tidak mengajak untuk bersukacita. Yang penting adalah kita mau melakukannya!
Dasar Alkitab :
Mazmur 42:5, Mazmur 50:23, Mazmur 69:31-32, Mazmur 100:4, Mazmur 107:22, Yesaya 51:3, II Tawarikh 29:31

HALAL (Ibrani)
Kata dasar : Halal – menjadi bersih, menjadi cemerlang, bersinar.
Kata ini dipergunakan untuk:
1. menyanjung, membanggakan
2. merayakan dengan penuh sukacita, semangat yang menyala-nyala
3. memasyurkan, mengagungkan
Bentuk pujian ini harus dipersembahkan dalam suatu sikap kegirangan dan kesukacitaan. Diekspresikan dalam : ucapan (Yeremia 31:7), nyanyian (Mazmur 69:31), tari-tarian (Mazmur 149:3), alat musik. Penekanan bentuk pujian ini adalah pada pembanggaan terhadap suatu obyek.
Dasar Alkitab :
Mazmur 18:4, Mazmur 22:23 , Mazmur 44:9, Mazmur 69:35, Mazmur 102:19, Mazmur 149:3, Mazmur 150, I Tawarikh 25:1,3, II Tawarikh 20:21


Halal dan Yadah erat berkaitan dalam Alkitab seringkali dilakukan bersamaan secara otomatis. Kata Halal ini paling sering digunakan untuk kata puji-pujian dalam Alkitab. Kata tersebut berasal dari bentuk perintah “Haleluya” yang berarti “Pujilah Tuhan dengan kemegahan dan penuh sukacita serta memasyurkan Dia dengan suara nyaring”.

ZAMAR (Ibrani)
Kata Dasar : Zamar – memainkan suatu alat musik, menyentuh dengan jari-jari bagian suatu alat musik, menyanyi dengan diiringi alat musik (khususnya memetik / membunyikan alat musik yang berdawai).
Kata ini dipergunakan untuk :
1. bernyanyi, memuji
2. memainkan alat musik
3. ekspresi yang penuh sukacita dengan musik
4. merayakan dengan nyanyian dan musik
Biasanya Zamar juga diterjemahkan dengan kata Mazmur. Mazmur dalam bahasa Yunani ditulis PSALMOS / PSALLO yang artinya sama dengan Zamar.
Dasar Alkitab :
Mazmur 30:5, Mazmur 33:2-3, Mazmur 47:6-7, Mazmur 57:8-9, Mazmur 68:4-5, Mazmur 98:5, Mazmur 144:9, Mazmur 147:7, Mazmur 149:3

TEHILLAH (Ibrani)
Berasal dari kata dasar Halal – menyanyikan halal.
Artinya pujian pengagungan, pemujaan, nyanyian kemuliaan. Tehillah adalah nama Ibrani untuk kitab Mazmur (Pujian) Mazmur adalah Pujian spontan yang diilhami oleh Roh Kudus, dicatat secara permanen di dalam Alkitab.
Kata ini dipergunakan untuk :
1. menyanjung
2. bernyanyi dengan penuh semangat
3. bermazmur
4. merayakan dengan pujian
Bentuk pujian ini berbeda dengan bentuk pujian yang lain. Dalam bentuk pujian yang lain, kita memerlukan iman, sedangkan untuk bentuk pujian ini Allah telah menanggapi iman kita. Tehillah adalah klimaks pujian kita, dimana kita masuk dalam kemuliaan Allah secara langsung dan tidak ada hal lain yang dapat kita lakukan kecuali rasa takut, gentar, kagum, dan hormat kita dalam menyembah, memuja, meninggikan dan memuliakan Dia Raja di atas segala raja (Wahyu 4:5, Yehezkiel 1, Yesaya 6).
Dasar Alkitab : Mazmur 22:4, Mazmur 33:1, Mazmur 40:3, Mazmur 48:11, Mazmur 66:2, II Tawarikh 20:22.

YADAH (Ibrani)
Asal kata: Yadah – menggunakan tangan.
Kata ini dipergunakan untuk :
1. pengakuan dengan mengangkat tangan
2. menyembah dengan mengangkat tangan
3. bersyukur dengan mengangkat tangan
Penekanan pada bentuk pujian ini adalah pada pengakuan dan pernyataan terhadap suatu fakta (sifat dan pekerjaan Allah). Mengungkapkan suatu tindakan, pujian yang keluar dari dalam hati dengan ekspresi mengangkat tangan kepada Allah.
Dimana kita mengangkat tangan?
Di hadapan orang lain (Mazmur 35:18)
Di dalam rumah Tuhan (Mazmur 122:4)
Di antara bangsa-bangsa (II Samuel 22:50, Mazmur 18:50)
Dasar Alkitab :
Mazmur 9:2, Mazmur 18:50, Mazmur 28:7, Mazmur 42:5, Mazmur 43:4, Mazmur 108:4, Mazmur 111:1, II Tawarikh 20:21



ISTILAH-ISTILAH DALAM PENYEMBAHAN
Dalam Perjanjian Lama :

SHACHAH (Bahasa Ibrani)
Berarti bersujud, tersungkur untuk menghormati, merendahkan diri, berlutut dengan kepala menyentuh tanah.

Dalam Perjanjian Baru :
LATREUO (Bahasa Yunani / Gerika)
Berarti keadaan sebagai kuli atau budak, perhambaan kepada Allah.

PROSKUNEO (Bahasa Yunani / Gerika)
Dasar Alkitab : Yohanes 4:23-24. Berarti mencium tangan, melakukan penghormatan / penyembahan dengan mencium tangan, membungkukkan badan dalam pemujaan. Kata ini biasanya dipakai untuk anjing, menurut arti kata aslinya berarti mencium, seperti anjing yang sedang menjilat tangan tuannya.
Lukas 4:8 “… Engkau harus menyembah (Proskuneo) Tuhan Allah mu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (Latreuo).”

PUJIAN ADALAH
Cara atau tindakan untuk mengagungkan, membesarkan dan memuliakan Tuhan atas apa yang telah Tuhan perbuat, apa yang sedang Tuhan perbuat dan apa yang akan Tuhan perbuat dalam hidup kita.
Pujian merupakan tindakan kemauan. Pujian harus berfungsi menurut kehendak dan bukan emosi. Kita harus mau dan memutuskan untuk memuji Tuhan sekalipun kita dalam keadaan tidak senang untuk melakukannya.
Pujian tidak tergantung pada perasaan hati, melainkan didasarkan pada kebesaran Tuhan (Mazmur 103).
Ciri utama dari pujian adalah adanya perayaan dan sukacita yang meluap-luap. Diekspresikan dengan menyanyi, memekik, memainkan alat musik, manari-nari dan ekspresi luar yang lain.
FOKUS / ARAH PUJIAN :
1. Sesuatu yang kita tujukan langsung kepada Tuhan (bersifat vertikal) - pujian pengagungan
2. Sesuatu yang kita ungkapka n kepada orang lain tentang Tuhan (bersifat horizontal)

PENYEMBAHAN ADALAH
Ekspresi hati (bukan emosi) dalam wujud kasih dan pemujaan sebagai hasil suatu hubungan, dengan sikap dan pengakuan akan kepribadian dan ke-TuhananNya. Penyembahan bukanlah musik, namun musik dapat dipergunakan untuk mengekspresikan kasih dalam penyembahan. Penyembahan adalah dua orang kekasih yang saling memberi respon, dimana di dalamnya terdapat:
Suatu kesediaan dan ketaatan untuk menanggapi keinginan mempelai pria. Sikap tunduk (bukan agresi / menyerang) yang merupakan kunci dalam penyembahan.
Penyembahan adalah menikmati pribadi Allah sendiri. Roh kita menjamah Roh Tuhan (Yohanes4:23).
Penyembahan itu tidak ternilai harganya dalam kehidupan orang percaya, dan iblispun mengetahui betapa pentingnya penyembahan tersebut. Karena itu ia menawarkan seluruh dunia kepada Yesus, bila Ia mau menyembah kepadaNya (Matius 4:10). Tetapi Yesus mengatakan bahwa penyembahan hanya boleh diberikan kepada Allah. Saat kita menyembah, kita diubahkan menjadi serupa dengan Dia (II Korintus 3:18, I Yohanes 3:2).
Selengkapnya...